Sajak Terakhir dari Bunga Layu - Serba Serbi Sastra

Kamis, 11 Januari 2018

Sajak Terakhir dari Bunga Layu


Hello readers, kali ini saya mengepost hal yang baru ini(khususnya di blog saya) readers yaitu sajak. Mungkin readers disini tau sajak itu apa atau malah pernah membacanya. Kali ini saya akan menyuguhkan sebuah sajak dari pengharapan yang berujung semu. Oke tidak usah lama lama ini dia...

Sajak Terakhir dari Bunga yang Layu


Entah harus  darimana aku harus memulai kata kata ini, yang terpenting kamu tau arti sesungguhnya dari pesan ini…
Kata yang (mungkin) akan menjadi pesan terakhir yang kamu baca…

Teruntuk kamu.
Aku tak tahu bagaimana Tuhan bisa mempertemukan aku dengan dirimu yang tanpa di sengaja itu.
Aku tak tahu mengapa harus dirimu yang aku tunggu dari setiap penantian yang aku tunggu
Aku tak tahu kenapa otak dan hatiku selalu meneriakan kata-kata yang ingin diucapkan kepada seseorang yang hanya selalu berada di dalam angan
Aku tak tahu mengapa aku selalu mengucap namamu di setiap doa doa yang aku ucapkan setelah sholatku
Aku pun tak tahu dari mana rasa itu muncul, dia kejam, dia menguasai secara paksa rasa yang ada di dalam hati ini
Aku pun tak tahu mengapa diri ini begitu bisa jatuh pada orang seperti dirimu….
Aku tak mengerti bahkan tak tahu darimana itu semua muncul
Yang jelas ini adalah hal terkejam yang aku alami dalam seian kali dalam menjalani hari demi hari
Segala hal bodoh yang aku lakukan hanya berimbas pada luka hati yang terlalu dalam,
Diam memang hanya diam yang aku ratapi..
Bagai sebongkah batu yang berbicara kepada tiupan angin
Dia berusaha ingin mengucapkan hal sesuatu yang teramat berat,

Namun…
Angin dengan kejam menghapus seketika ucapan itu
Memang terdengar tak lazim atau bahkan tidak nyambung tapi apalah daya aku ini hanya sebongkah batu yang berusaha mengutarakan sesuatu yang tak mungkin angin tanggapi
Sikap bodoh yang manusia lekatkan dari ia lahir adalah selalu berusaha di sekitarnya tertawa walau dia tau itu hanyalah tawa palsu
Mungkin terdengar aneh namun itulah aku rasakan ketika mengenal dirimu.
Kita bahkan tak pernah bertatap muka tapi entah bagaimana hati ini isa memunculkan kata yang diberi nama rasa itu?

Aku memang bodoh,lebih bodoh dari manusia bodoh
Aku tak mengerti cara bagaimana mencintai seseorang dengan semestinya
Aku hanyalah seseorang yang berusaha belajar dari kejadia cinta
Aku sering tersakiti
Aku sering terkhianati
Aku sering terkecewai

Namun dari semua rasa sakit yang aku alami…
Seketika hilang ketika getaran ponsel yang berada di saku ku terdapat secuil pesan darimu.
Ya darimu…. Mungkin bagimu terdengar aneh namun bagiku itu adalah keistimewaan yang aku dapati setelah sekian lama mengenal dirimu
Memang belum lama kita berkenalan karna aku tahu kita memulai semua ini dari pertemanan, tapi apakah semua yang di awali pertemanan berujung dengan pernikahan?
Ingat tak semua ekspetasi itu dapat berjalan secara nyata
Dia hanya sebagai penyemangat ketika saat itu juga
Aku tak pernah berharap lebih pada dirimu
Karena aku tahu , kau lebih mengharapakan dirinya yang selalu ada buatmu
Aku memang hanyalah orang yang berusaha menarik perhatianmu dan juga waktum
Tapi aku tahu tak selamanya usaha yang di lakukan itu akan berbuah manis,
Sadar kan hal itu aku pun berusaha melupakan dirimu di sela sela tugasku.
Tapi mengapa? Ketika semua telah usai dirimu masih saja berada di dalam anganku, kau tak mau pergi dari hati ini…

Mungkin aku saja yang terlalu menyayangimu sampai segitunya aku berusaha melupakan hal itu.
Dari sepatah kata yang aku tuliskan aku hanya ingin berkata.
Terima kasih atas segala perhatian yang diberikan darimu untukku walaupun aku tau, diriku hanya penganggu dirimu dengannya maaf jika selama ini aku menyita waktumu begitu banyak.
Maafkan kesalahanku…
Dari aku yang selalu menyebut namamu walau ku tau….

Hatimu tak pernah untukku


karya : KAP


sumber gambar : https://images.app.goo.gl/g6KeHRN1WeZQpkfb9

1 komentar:

@templatesyard